KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Nama : Selfi Indah Pratiwi

Kelas : 3C

NIM : 1130023110


KOMUNIKASI TERAPEUTIK 

Komunikasi dalam keperawatan disebut dengan komunikasi terapeutik, dalam hal ini komunikasi yang dilakukan oleh seorang perawat pada saat melakukanintervensi keperawatan harus mampu memberikan khasiat therapi bagi proses penyembuhan pasien. Oleh karenanya seorang perawat harus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan aplikatif komunikasi terapeutik agar kebutuhan dankepuasan pasien dapat dipenuhi. Northouse (1998) mendefinisikan komunikasiterapeutik sebagai kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi untuk stres, mengatasi gangguan psikologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain. Stuart G.W (1998) menyatakan bahwakomunikasi terapeutik merupakan hubungan personal antara perawa dan klien,dalam hubungan ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersamadalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien. S.Sundeen (1990)menyatakan bahwa hubungan terapeutik adalah hubungan kerja sama yangditandai tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman dalammembina hubungan intim yang terapeutik. Indrawati (2003) mengemukakan bahwa komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.

Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan pribadi klien kearah yang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien yang meliputi:

1. Realisi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan diri Memulai komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalm diri klien. Klien yang menderita penyakit kronis ataupun terminal umumnya mengalami perubahan dalam dirinya, ia tidak mampu menerima keberadaan dirinya, mengalami gambaran diri, penurunan harga diri, merasa tidak berarti dan pada akhirnya merasa putus asa dan depresi.

2. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan saling bergantung dengan orang lain. Melalui komunikasi terapeutik, orang belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur dan menerima klien apa adanya, perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien dalam membina hubungan saling percaya (Hibdon, 200). Rogers (1974) dalam Abraham dan Shanley (1997) mengemukakah bahwa hubungan mendalam yang digunakan dalam proses interaksi antara perawat dan klien merupakan. area untuk mengekspresikan kebutuhan, memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan koping.

3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang reistis. Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan terlalu tinggi tanpa mengukur kemampuannya. Taylor, Lilis dan La Mone (1997) mengemukakan bahwa individu yang merasa kenyataan dirinya mendekati ideal diri mempunyai harga diri yang tinggi sedangkan individu yang merasa kenyataan hidupnya jauh dari ideal dirinya akan merasa rendah diri

Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik 

Komunikasi terapeutik meningkatkan pemahaman dan membantu terbentuknyahubungan yang konstruktif meningkatkan pemahaman dan membantuterbentuknya hubungan yang konstruktif diantar perawat klien. Tidak sepertikomunikasi sosial, komunikasi ini mempunyai tujuan untuk membantu klienmencapai suatu tujuan dalam asuhan keperawatan. Oleh karena itu sangat penting bagi perawat untuk memahami prinsip dasar komunikasi terapeutik berikut ini :

1. Hubungan perawat dan klien adalah hubungan terapeutik yang salingmenguntungkan, didasarkan pada prinsip ‘humanity of nurses and clients’

2. Perawat harus menghargai keunikan klien, menghargai perbedaan karakter,memahami perasaan dan perilaku klien dengan melihat perbedaan latar belakang keluarga, budaya, dan keunikan setiap .individu.

3. Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberimaupun penerima pesan, dalam hal ini perawat harus dapat menjaga harga diri pemberimaupun penerima pesan dalam hal ini perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri klien.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MY HOLIDAY "KOTA LAMA SURABAYA"

6.MAHASISWA UNUSA BERINTELEKTUAL DENGAN ANTI KEKERASAN SEKSUAL, ANTI PERUNDUNGAN MENJADI REMAJA ASYIK TANPA USIK

KETOROLAC TUGAS ESSAY